- Back to Home »
- for now , No FIFA sanctions for PSSI »
- No FIFA sanctions for PSSI, for now
Posted by : Febbriyana awalludin bagen
Jumat, 14 Juni 2013
No FIFA sanctions for PSSI,
for now
The Jakarta
Post, Tokyo | Sports | Fri, December 14 2012, 7:14 PM
A- A A+
World soccer
ruling body FIFA has spared the Indonesian Soccer Association (PSSI) from
punishment but has ordered the association to settle its rivalry with the
Indonesian Soccer Rescue Committee (KPSI) before March 30 next year.
The FIFA
ruling was announced during an executive committee meeting in Japan on Friday,
despite the PSSI’s failure to meet the deadline to end its dispute with the
KPSI this week.
FIFA was
leaving the rivalry case for its subordinate Asian Football Confederation (AFC)
to handle, tribunnews.com reported.
FIFA
initially gave Monday as the deadline for the conflicting parties to stage a
national congress to settle key issues, including the existence of two separate
soccer leagues and federations, a review of PSSI statutes and the reinstatement
of four expelled executive committee members: La Nyalla, Tony Apriliani, Erwin
Dwi Budiawan and Roberto Rouw.
However,
both camps staged separate national congresses on Monday, with the PSSI
deciding to reinstate the four committee members but only if the four delivered
apologies to the association within a month.
The four
were expelled from the committee last year for “ethical violations”. La Nyalla
had previously said he would never apologize to the PSSI.
The PSSI's
internal conflict began after FIFA removed Nurdin Halid from his position as
PSSI chairman in April 2011. The PSSI congress, held soon after his removal,
failed to elect new executives due to a decision deadlock.
During the
PSSI’s extraordinary congress in Surakarta in July 2011, the association
elected Djohar Arifin Husin as its chairman but some members objected to the
decision. The disgruntled members then formed the KPSI and elected La Nyalla as
its chairman. (han)
Tidak ada sanksi FIFA untuk PSSI, untuk saat ini
The Jakarta Post, Tokyo | Olahraga | Fri, 14 Desember 2012, 07:14
Dunia sepak bola yang berkuasa tubuh FIFA telah terhindar Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) dari hukuman tetapi telah memerintahkan asosiasi untuk menyelesaikan persaingan dengan Republik Indonesia Sepakbola Rescue Committee (KPSI) sebelum Maret 30 tahun depan.
Putusan FIFA diumumkan selama pertemuan komite eksekutif di Jepang pada hari Jumat, meskipun kegagalan PSSI untuk memenuhi batas waktu untuk mengakhiri sengketa dengan KPSI pekan ini.
FIFA meninggalkan kasus persaingan untuk Konfederasi Sepak Bola Asia bawahan nya (AFC) untuk menangani, tribunnews.com melaporkan.
FIFA awalnya memberi Senin sebagai batas waktu bagi pihak yang bertikai untuk menggelar kongres nasional untuk menyelesaikan isu-isu kunci, termasuk keberadaan dua liga sepak bola terpisah dan federasi, review undang-undang PSSI dan pemulihan dari empat anggota komite eksekutif diusir: La Nyalla, Tony Apriliani, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw.
Namun, kedua kubu menggelar kongres nasional yang terpisah pada Senin, dengan PSSI memutuskan untuk mengembalikan empat anggota komite tapi hanya jika empat permintaan maaf disampaikan kepada asosiasi dalam waktu satu bulan.
Keempat diusir dari panitia tahun lalu untuk "pelanggaran etika". La Nyalla sebelumnya mengatakan ia tidak akan pernah meminta maaf kepada PSSI.
Konflik internal PSSI yang dimulai setelah FIFA dihapus Nurdin Halid dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI pada April 2011. Kongres PSSI, yang diselenggarakan segera setelah pemindahannya, gagal memilih eksekutif baru karena kebuntuan keputusan.
Selama kongres PSSI yang luar biasa di Surakarta pada bulan Juli 2011, asosiasi terpilih Djohar Arifin Husin sebagai ketua tetapi beberapa anggota keberatan dengan keputusan. Para anggota yang tidak puas kemudian membentuk KPSI dan terpilih La Nyalla sebagai ketuanya. (han)
The Jakarta Post, Tokyo | Olahraga | Fri, 14 Desember 2012, 07:14
Dunia sepak bola yang berkuasa tubuh FIFA telah terhindar Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) dari hukuman tetapi telah memerintahkan asosiasi untuk menyelesaikan persaingan dengan Republik Indonesia Sepakbola Rescue Committee (KPSI) sebelum Maret 30 tahun depan.
Putusan FIFA diumumkan selama pertemuan komite eksekutif di Jepang pada hari Jumat, meskipun kegagalan PSSI untuk memenuhi batas waktu untuk mengakhiri sengketa dengan KPSI pekan ini.
FIFA meninggalkan kasus persaingan untuk Konfederasi Sepak Bola Asia bawahan nya (AFC) untuk menangani, tribunnews.com melaporkan.
FIFA awalnya memberi Senin sebagai batas waktu bagi pihak yang bertikai untuk menggelar kongres nasional untuk menyelesaikan isu-isu kunci, termasuk keberadaan dua liga sepak bola terpisah dan federasi, review undang-undang PSSI dan pemulihan dari empat anggota komite eksekutif diusir: La Nyalla, Tony Apriliani, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw.
Namun, kedua kubu menggelar kongres nasional yang terpisah pada Senin, dengan PSSI memutuskan untuk mengembalikan empat anggota komite tapi hanya jika empat permintaan maaf disampaikan kepada asosiasi dalam waktu satu bulan.
Keempat diusir dari panitia tahun lalu untuk "pelanggaran etika". La Nyalla sebelumnya mengatakan ia tidak akan pernah meminta maaf kepada PSSI.
Konflik internal PSSI yang dimulai setelah FIFA dihapus Nurdin Halid dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI pada April 2011. Kongres PSSI, yang diselenggarakan segera setelah pemindahannya, gagal memilih eksekutif baru karena kebuntuan keputusan.
Selama kongres PSSI yang luar biasa di Surakarta pada bulan Juli 2011, asosiasi terpilih Djohar Arifin Husin sebagai ketua tetapi beberapa anggota keberatan dengan keputusan. Para anggota yang tidak puas kemudian membentuk KPSI dan terpilih La Nyalla sebagai ketuanya. (han)
Baru! Tahan
tombol shift, klik, dan tarik kata-kata di atas untuk menyusun ulang.
Social and cultural changes
Development in the region will bring changes in the region that impact on the lives of the entire region society. The impact is felt not only in the economic field but also have an impact on culture.
Factors that cause social prubahan culture is changing the population, a new discovery, a discovery completion, conflict and upheaval, war, changes in the natural environment and cultural influences society through mass media.
Factors that affect the course of the process of change and development among others, the contact with other cultures, community dissatisfaction with certain aspects of life and orientation to the future much better.
The impact of the development of a culture of tribes, among others:
1. The more erosion of the old customs that are not liked by the younger generation.
2. The emergence of culture shock and inequality in society.
3. The younger generation forward-thinking and forward beriorentasi.
4. System of labor discipline and independent attitude.
Published: 30 April, 2010
Sources: http://id.shvoong.com/social-sciences/1997512-perubahan-social-dan-kebudayaan/ # ixzz2Dtjj8jHC
Development in the region will bring changes in the region that impact on the lives of the entire region society. The impact is felt not only in the economic field but also have an impact on culture.
Factors that cause social prubahan culture is changing the population, a new discovery, a discovery completion, conflict and upheaval, war, changes in the natural environment and cultural influences society through mass media.
Factors that affect the course of the process of change and development among others, the contact with other cultures, community dissatisfaction with certain aspects of life and orientation to the future much better.
The impact of the development of a culture of tribes, among others:
1. The more erosion of the old customs that are not liked by the younger generation.
2. The emergence of culture shock and inequality in society.
3. The younger generation forward-thinking and forward beriorentasi.
4. System of labor discipline and independent attitude.
Published: 30 April, 2010
Sources: http://id.shvoong.com/social-sciences/1997512-perubahan-social-dan-kebudayaan/ # ixzz2Dtjj8jHC
Perubahan
social dan kebudayaan
Pembangunan dalam suatu wilayah akan membawa perubahan pada wilayah tersebut yang berdampak pada kehidupan masyrakat wiayah tersebut. Dampak yang dirasakan tidak hanya pada bidang ekonomi tetapi juga berdampak pada kebudayaannya.
Factor yang menyebabkan prubahan social kebudayaan adalah perubahan jumlah penduduk, adanya penemuan baru, penyempurnaan suatu penemuan, pertentangan dan pergolakan, peperangan, perubahan lingkungan alam, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain melalui media massa.
Factor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan dan pembangunan antara lain adanya kontak dengan budaya lain, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu dan orientasi ke masa depan yang jauh lebih baik.
Dampak pembangunan terhadap suatu budaya suku bangsa antara lain:
1. Makin terkikisnya adat istiadat lama yang tidak disenangi oleh generasi muda.
2. Timbulnya goncangan dan ketimpangan budaya di masyarakat.
3. Generasi muda berpikiran maju dan beriorentasi ke depan.
4. System kerja berdasarkan kedisplinan dan sikap mandiri.
Pembangunan dalam suatu wilayah akan membawa perubahan pada wilayah tersebut yang berdampak pada kehidupan masyrakat wiayah tersebut. Dampak yang dirasakan tidak hanya pada bidang ekonomi tetapi juga berdampak pada kebudayaannya.
Factor yang menyebabkan prubahan social kebudayaan adalah perubahan jumlah penduduk, adanya penemuan baru, penyempurnaan suatu penemuan, pertentangan dan pergolakan, peperangan, perubahan lingkungan alam, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain melalui media massa.
Factor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan dan pembangunan antara lain adanya kontak dengan budaya lain, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu dan orientasi ke masa depan yang jauh lebih baik.
Dampak pembangunan terhadap suatu budaya suku bangsa antara lain:
1. Makin terkikisnya adat istiadat lama yang tidak disenangi oleh generasi muda.
2. Timbulnya goncangan dan ketimpangan budaya di masyarakat.
3. Generasi muda berpikiran maju dan beriorentasi ke depan.
4. System kerja berdasarkan kedisplinan dan sikap mandiri.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/1997512-perubahan-social-dan-kebudayaan/#ixzz2Dtjj8jHC
Factors affecting the economic development of developing countries
Economic development aims to increase real national income and productivity. Factors that affect the economic success of developing States among others:
1. Capital (capital)
2. Available labor
3. Natural resources (natural resources) real
4. Technology and entrepreneurship
5. Characteristics of the social culture of the community
6. extent of the market
7. Economic system that is used.
Factor of capital and labor are inputs that directly affect the amount of output. As for the fifth factor is the last input indirectly influence the output through its effect on capital and labor.
sources: http://id.shvoong.com/social-sciences/1999240-faktor-yang-mempengaruhi-pembangunan-ekonomi/#ixzz2Dtm4RMOq
Economic development aims to increase real national income and productivity. Factors that affect the economic success of developing States among others:
1. Capital (capital)
2. Available labor
3. Natural resources (natural resources) real
4. Technology and entrepreneurship
5. Characteristics of the social culture of the community
6. extent of the market
7. Economic system that is used.
Factor of capital and labor are inputs that directly affect the amount of output. As for the fifth factor is the last input indirectly influence the output through its effect on capital and labor.
sources: http://id.shvoong.com/social-sciences/1999240-faktor-yang-mempengaruhi-pembangunan-ekonomi/#ixzz2Dtm4RMOq
Faktor yang
mempengaruhi pembangunan ekonomi Negara berkembang
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional riil dan produktivitas. Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekonomi Negara-negara berkembang antara lain :
1. Modal (capital)
2. Tenaga kerja yang tersedia
3. Kekayaan alam (sumber daya alam ) riil
4. Teknologi dan wirausaha
5. Karakteristik social budaya masyarakat
6. Luasnya pasar
7. System perekonomian yang digunakan.
Factor modal dan tenaga kerja merupakan input yang langsung mempengaruhi besarnya output. Sedangkan kelima factor terakhir merupakan input yang secara tidak langsung mempengaruhi besarnya output melalui pengaruhnya terhadap modal dan tenaga kerja.
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional riil dan produktivitas. Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekonomi Negara-negara berkembang antara lain :
1. Modal (capital)
2. Tenaga kerja yang tersedia
3. Kekayaan alam (sumber daya alam ) riil
4. Teknologi dan wirausaha
5. Karakteristik social budaya masyarakat
6. Luasnya pasar
7. System perekonomian yang digunakan.
Factor modal dan tenaga kerja merupakan input yang langsung mempengaruhi besarnya output. Sedangkan kelima factor terakhir merupakan input yang secara tidak langsung mempengaruhi besarnya output melalui pengaruhnya terhadap modal dan tenaga kerja.
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi Partai
Demokrat Angelina Sondakh mengaku menyesal terjun dalam dunia politik. Putri
Indonesia 2001 itu pun mengaku menyesal telah mengenal mantan Bendaraha Umum
Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Hal ini disampaikan Angelina atau Angie saat diperiksa sebagai terdakwa
kasus dugaan penerimaan suap kepengurusan anggaran Kementerian Pendidikan
Nasional serta Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam persidangan yang
berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (13/12/2012).
“Saya menyesal masuk politik, saya juga menyesal kenal dengan Nazaruddin
dan menyesal kenalkan Rosa dengan Haris,” kata Angelina. Menanggapi pernyataan
Angie ini, ketua majelis hakim Sudjatmiko mengatakan bahwa hal itu semua
merupakan pilihan dalam hidup.
Pada intinya, Angie tidak mengaku menyesali perbuatan yang dituduhkan
kepadanya. Dia bahkan tidak mengaku dapat pemberian atau janji berupa uang yang
nilai seluruhnya Rp 12,5 miliar dan 2 juta 350 ribu dollar Amerika Serikat (Rp
21 miliar dengan kurs dollar Rp 9.000) dari Grup Permai, perusahan milik
Nazaruddin.
Menurut Angelina, dirinya hanya mengikuti permintaan Nazaruddin selaku
rekan separtainya untuk memperkenalkan Mindo Rosalina Manulang (pegawai
pemasaran Grup Permai) dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kemendiknas Haris Iskandar. Selebihnya Angie mengaku tidak tahu urusan yang
dibicarakan Rosa dengan Haris.
Sementara menurut surat dakwaan Angie yang dibacakan tim jaksa penuntut
umum Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu, Angelina mengadakan
pertemuan dengan Rosa sebelum memperkenalkan anak buah Nazaruddin itu kepada
Haris.
Dalam pertemuan dengan Rosa itu, menurut surat dakwaan, Angie sepakat untuk
menggiring anggaran di Kemendiknas serta di Kementerian Pemuda dan Olahraga
sehingga nilai anggaran dan program kegiatan di dua kementerian tersebut
disesuaikan dengan permintaan Grup Permai.
JAKARTA, KOMPAS.com - Members of the House of Representatives of the
Democratic faction Angelina Sondakh regretted plunge in politics. Putri
Indonesia 2001 was also admitted regret having known former Bendaraha
Democratic Party, Muhammad Nazaruddin.
It is delivered Angelina or Angie when examined as a defendant alleged bribe-taking stewardship budget of the Ministry of National Education and the Ministry of Youth and Sports in the trial which took place at the Corruption Court in Jakarta on Friday (12/13/2012).
"I regret getting into politics, I am also familiar with Nazaruddin regret and remorse introduce Rosa with Haris," says Angelina. Angie's statement, the presiding judge Sudjatmiko say that it was all a choice in life.
In essence, Angie was not admitted regretting his alleged actions. He does not even claim to be able to grant or promise of money that the total value of Rp 12.5 billion and 2 million 350 thousand U.S. dollars (U.S. $ 21 billion dollars at the exchange rate of Rp 9,000) of Permai Group, the company owned by Nazaruddin.
According to Angelina, he was just following as Rudi request separtainya colleagues to introduce Mindo Rosalina Manulang (Permai Group marketing officials) to Secretary of the Directorate General of Higher Education Ministry of Education Haris Iskandar. More Angie said he did not know the affair was said Rosa with Haris.
Meanwhile, according to the indictment that was read Angie prosecution team Corruption Eradication Commission some time ago, Angelina had a meeting with Rosa before introducing the men Nazaruddin told Haris.
In a meeting with Rosa, according to the indictment, Angie agreed to lead on the budget in the Ministry of National Education and the Ministry of Youth and Sports so that the value of the budget and program of activities in the two ministries matched to demand Permai Group.
Related news can be found in topic Angelina Sondakh Alleged Bribery
It is delivered Angelina or Angie when examined as a defendant alleged bribe-taking stewardship budget of the Ministry of National Education and the Ministry of Youth and Sports in the trial which took place at the Corruption Court in Jakarta on Friday (12/13/2012).
"I regret getting into politics, I am also familiar with Nazaruddin regret and remorse introduce Rosa with Haris," says Angelina. Angie's statement, the presiding judge Sudjatmiko say that it was all a choice in life.
In essence, Angie was not admitted regretting his alleged actions. He does not even claim to be able to grant or promise of money that the total value of Rp 12.5 billion and 2 million 350 thousand U.S. dollars (U.S. $ 21 billion dollars at the exchange rate of Rp 9,000) of Permai Group, the company owned by Nazaruddin.
According to Angelina, he was just following as Rudi request separtainya colleagues to introduce Mindo Rosalina Manulang (Permai Group marketing officials) to Secretary of the Directorate General of Higher Education Ministry of Education Haris Iskandar. More Angie said he did not know the affair was said Rosa with Haris.
Meanwhile, according to the indictment that was read Angie prosecution team Corruption Eradication Commission some time ago, Angelina had a meeting with Rosa before introducing the men Nazaruddin told Haris.
In a meeting with Rosa, according to the indictment, Angie agreed to lead on the budget in the Ministry of National Education and the Ministry of Youth and Sports so that the value of the budget and program of activities in the two ministries matched to demand Permai Group.
Related news can be found in topic Angelina Sondakh Alleged Bribery
TRANSLATION TASK
NAMA :
ATIKA ANGGRAINI
NPM :
20108100870
THE LAW IN INDONESIA
Bagaimana hukum di Indonesia?
Kebanyakan orang akan menjawab hukum di Indonesia itu yang menang yang
mempunyai kekuasaan, yang mempunyai uang banyak pasti aman dari gangguan hukum
walau aturan negara dilanggar. Orang biasa yang ketahuan melakukan tindak pencurian
kecil langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Sedangkan seorang pejabat
negara yang melakukan korupsi uang milyaran milik negara dapat berkeliaran
dengan bebasnya.
Itulah jawaban yang menunjukan penegakan hukum di
Indonesia belum dijalankan secara adil. Oleh karena itu diperlukan adanya
reformasi hukum di Indonesia.
perkembangan penegakan hukum di
Indonesia masih jauh dari harapan. Sejak Indonesia merdeka sampai sekarang
kekurangan- kekurangan dalam mewujudkan negara hukum di Indonesia.
How does the law in Indonesia?
Most people would answer that the
law in Indonesia that have won power,
which has a lot of money safe
from the law even if state rules are violated.
Ordinary
people who get caught committing petty theft was
arrested and thrown into prison.
Meanwhile, a state official who owned billions of
corruption money can roam freely.
That's the answer that shows law enforcement in Indonesia has not run fairly.
That's the answer that shows law enforcement in Indonesia has not run fairly.
Therefore we need legal reform in Indonesia.
development of law enforcement in Indonesia is still far from expectations. Since Indonesia's independence to the present deficiencies in the realization of the rule of law in Indonesia.
development of law enforcement in Indonesia is still far from expectations. Since Indonesia's independence to the present deficiencies in the realization of the rule of law in Indonesia.