Archive for Januari 2013
karakteristik karakteristik pengawasan yang efektif
By : Febbriyana awalludin bagen
karakteristik
karakteristik pengawasan yang efektif
Kriteria agar MIS
berjalan efektif, yaitu :
- Mengikut
sertakan pemakai dalam tim perancangan
- Mempertimbangkan
secara hati-hati biaya system
- Memperlakukan
informasi yang relevan dan terseleksi
- Adanya pengujian
pendahuluan
- Menyediakan
latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system
Sedangakan kriteria
utama MIS efektif yaitu :
- Pengawasan
terhadap kegiatan yang benar
- Tepat waktu
dalam pemakainya
- Menekan biaya
secara efektif
- System yang
digunakan harus tepat dan akurat
- Dapat diterima
oleh yang bersangkutan
Management Information System
By : Febbriyana awalludin bagen
Management
Information System
Disingkat dengan MIS.
Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Didefenisikan
sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya di dalam suatu organisasi
yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menhasilkan informasi
yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian. Atau, kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi
untuk mendukung manajemen.
Istilah Management
Information System (MIS) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini banyak
digunakan pada tahun 1980an hingga 1990an, yang menunjukkan sistem-sistem
informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari sistem informasi akuntasi, sistem
informasi keuangan dan sistem informasi pemasaran. MIS sudah diterapkan di
Amerika Serikat sejak awal tahun 1970an yang digunakan untuk memberikan
infromasi kepada manajer-manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat
untuk saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi kemampuan
sistem informasi fungsional.
Definisi SIM, Sistem
Informasi Manajemen – Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir
di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan
yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga
terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya
adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak
bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi
yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.
Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat
utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem
pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan
komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan
keputusan.
Sistem informasi
manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya
terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem
informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah “data base”.
Konsep Dasar Informasi
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa
definisi, antara lain :
1.
Data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.
Sesuatu yang nyata
atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu
keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai
rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah
investasi akan dilakukan.
3.
Data organized to
help choose some current or future action or nonaction to fullfill company
goals (the choice is called business decision making)
Fungsi / Manfaat Sistem Informasi
Manajemen
Supaya informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah
suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau
fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan aksesibilitas
data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.
Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.
Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif.
4.
Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5.
Menetapkan investasi
yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.
Mengantisipasi dan
memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
baru.
7.
Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.
Organisasi
menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan
mereka.
9.
Bank menggunakan
sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan
rekening koran dan transaksi yang terjadi.
Menajemen Sistem
Informasi Pendidikan (MSIP) meliputi ;
a.
Sistem informasi
Akuntansi/Keuangan,
b.
Sistem Informasi
Kepegawaian
c.
Sistem Informasi
Akademik/Kurikulum
d.
Student Centered
Learning melalui e-Learning
e.
Sistem informasi
perpustakaan
Manajemen Sistem
Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan
manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada
suatu organisasi pendidikan.
Management Information System
By : Febbriyana awalludin bagen
Management
Information System
Disingkat dengan MIS.
Dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sistem Informasi Manajemen. Didefenisikan
sebagai kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya di dalam suatu organisasi
yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menhasilkan informasi
yang berguna untuk semua tingkatan management di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian. Atau, kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi
untuk mendukung manajemen.
Istilah Management
Information System (MIS) atau Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini banyak
digunakan pada tahun 1980an hingga 1990an, yang menunjukkan sistem-sistem
informasi fungsional, yaitu sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari sistem informasi akuntasi, sistem
informasi keuangan dan sistem informasi pemasaran. MIS sudah diterapkan di
Amerika Serikat sejak awal tahun 1970an yang digunakan untuk memberikan
infromasi kepada manajer-manajer fungsional. Istilah ini sudah kurang tepat
untuk saat ini, karena sistem informasi telah berkembang melebihi kemampuan
sistem informasi fungsional.
Definisi SIM, Sistem
Informasi Manajemen – Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir
di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan
yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga
terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan.
Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya
adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak
bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi
yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.
Sebuah perusahaan
mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat
utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem
pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan
komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan
keputusan.
Sistem informasi
manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya
terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem
informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah “data base”.
Konsep Dasar Informasi
Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa
definisi, antara lain :
1.
Data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.
Sesuatu yang nyata
atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu
keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai
rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah
investasi akan dilakukan.
3.
Data organized to
help choose some current or future action or nonaction to fullfill company
goals (the choice is called business decision making)
Fungsi / Manfaat Sistem Informasi
Manajemen
Supaya informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah
suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau
fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan aksesibilitas
data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.
Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.
Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif.
4.
Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5.
Menetapkan investasi
yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.
Mengantisipasi dan
memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
baru.
7.
Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.
Organisasi
menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi
biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan
mereka.
9.
Bank menggunakan
sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan
rekening koran dan transaksi yang terjadi.
Menajemen Sistem
Informasi Pendidikan (MSIP) meliputi ;
a.
Sistem informasi
Akuntansi/Keuangan,
b.
Sistem Informasi
Kepegawaian
c.
Sistem Informasi
Akademik/Kurikulum
d.
Student Centered
Learning melalui e-Learning
e.
Sistem informasi
perpustakaan
Manajemen Sistem
Informasi Pendidikan (MSIP) adalah sistem yang didisain untuk kebutuhan
manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada
suatu organisasi pendidikan.