- Back to Home »
- Perencanaan dalam Pemetaan Sosial »
- Perencanaan dalam Pemetaan Sosial
Posted by : Febbriyana awalludin bagen
Kamis, 10 Januari 2013
Perencanaan dalam Pemetaan Sosial
Pada proses perencanaan ini ada hal-hal yang harus dilewati dan
dimengerti secara sistematis, yaitu identifikasi masalah. Identifikasi masalah
sangat erat kaitannya dengan asesmen kebutuhan (Need Assesment). Asesmen
kebutuhan dapat diartikan sebagai penentuan besarnya atau luasnya suatu kondisi
dalam suatu populasi yang ingin diperbaiki atau penentuan kekurangan dalam
kondisi yang ingin direalisasikan.
Mengenai ini Earl Rubington dan Martin Weinberg dalam karya mereka
The Study of Social Problem mendefinisikan masalah sosial sebagai an alleged
situation that is incompatible with the values of significant number of people
who agree that action is needed to alter the situation.
Dari paparan dan Rubington dan Martin tersebut, setidaknya ada
empat pengertian dasar dalam permasalahan sosial, yaitu;
·
An Alleged situation (situasi yang diungkapkan
atau dinyatakan).
·
Incompatible with value (kondisi yang tidak
sesuai dengan nilai atau moral ataupun hal-hal yang dianggap layak).
·
A significant number of people (kondisi ini
dinyatakan oleh beberapa orang penting atau para ahli sebagai suatu
permasalahan sosial).
·
Action is needed (mengenai situasi dan kondisi
ini diungkapkan perlu adanya suatu aksi sosial atau aksi perubahan).
Kaitannya dengan asesmen kebutuhan ada lima jenis kebutuhan[7],
yakni :
·
Kebutuhan absolut, yaitu kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi oleh manusia agar dapat mempertahankan kehidupannya (survive)
·
Kebutuhan normatif, adalah kebutuhan yang
didefinisikan oleh ahli atau tenaga profesional dimana kebutuhan ini biasanya
didasarkan atas dasar tertentu
·
Kebutuhan yang dirasakan, adalah sesuatu yang
dianggap oleh oarang sebagai kebutuhannya
·
Kebutuhan yang dinyatakan, adalah kebutuhan
yang dirasakan yang kemudian berubah atau diubah menjadi kebutuhan yang
dinyatakan sebagai kebutuhan yang penting berdasarkan banyaknya permintaan atas
kebutuhan tersebut
·
Kebutuhan komparatif, adalah kebutuhan hasil
perbandingan dari wilayah-wilayah yang berbeda untuk kelompok masyarakat yang
memiliki karekteristik yang sama.
Menjadi tolak ukur penting pula dalam perencanaan setelah tahapan
identifikasi masalah, adalah bagaimana kejelian seorang perencana melakukan
pemetaan sosial.