- Back to Home »
- MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK »
- MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK
Posted by : Febbriyana awalludin bagen
Kamis, 10 Januari 2013
MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK
1. Pengertian Likuiditas
Secara umum, pengertian
likuditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan
segera dan dengan biaya yang sesuai, dimana fungsi dari likuditas secara umum
untuk
a. menjalankan
transaksi bisnisnya sehari-hari;
b.mengatasi kebutuhan
dana yang mendesak;
c. memuaskan permintaan
nasabah akan pinjaman dan memberikan fleksibiltas dalam
meraih kesempatan
investasi menarik yang menguntungkan.
Pengertian likuiditas
bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dana
jangka pendek. Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah
seluruh aset menjadi bentuk tunai (cash), sedangkan dari sudut pasiva, likuiditas
adalah kemampuan bank memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio
liabilitas.
2. Pengelolaan Likuiditas
Pengelolaan likuiditas
bank juga merupakan bagian dari pengelolaan leabilitas (liability management).
Melalui pengelolaan likuiditas yang baik, bank dapat memberikan keyakinan pada
para penyimpan dana bahwa mereka dapat mengambil dananya sewaktu-waktu atau
pada saat jatuh tempo. Oleh karena itu bank harus mempertahankan sejumlah alat
likuid guna memastikan bahwa bank sewaktu-waktu dapat memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
Dalam likuiditas
terdapat dua resiko yaitu resiko ketika kelebihan dana dimana dana yang ada
dalam bank banyak yang idle, hal ini akan menimbulkan pengorbanan tingkat
bunga yang tinggi. Kedua resiko ketika kekurangan dana, akibatnya dana yang
tersedia untuk mencukupi kebutuhan kewajiban jangka pendek tidak ada. Dan juga
akan mendapat pinalti dari bank sentral. Kedua keadaan ini tidak diharapkan
oleh bank karena akan mengganggu kinerja keuangan dan kepercayaan masyarkat
terhadap bank tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika bank mengharapkan
keuntungan yang maksimal akan beresikopada tingkat likuiditas yang rendah atau
ketika likuiditas tinggi berarti tingkat keuntungan tidak maksimal.disini
tearjadi konflik kepentingan antara mempertahankan likuiditas yang tinggi dan
mencari keuntungan yang tinggi.
Pengeleloan likuiditas sangat penting bagi bank terutama untuk mengatasi resiko likuiditas yang disebabkan oleh dua hal diatas. Untuk menjaga agar resiko likuiditas ini tidak terjadi kebijakan manajemen likuiditas yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga asset jangka pendek, seperti kas,
Pengeleloan likuiditas sangat penting bagi bank terutama untuk mengatasi resiko likuiditas yang disebabkan oleh dua hal diatas. Untuk menjaga agar resiko likuiditas ini tidak terjadi kebijakan manajemen likuiditas yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga asset jangka pendek, seperti kas,
Pada umumnya likuiditas
bank ditentukan oleh adanya beberapa faktor:
1. kewajiban reserve yang ditetapkan otoritas
moneter atau bank sentral.
2. Tipe-tipe dana yang ditarik oleh bank.
3. Komitmen nasabah atau pihak lain untuk
memberikan fasilitas pembiayaan atau melakukan investasi.