- Back to Home »
- Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi »
- Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi
Posted by : Febbriyana awalludin bagen
Jumat, 11 Januari 2013
Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi
Suatu ketika keluarga
kecil yang memiliki anak berumur lebih kurang tiga tahun pulang kampung
mengunjungi orang tuanya. Betapa senang hati si nenek karena mendapat kunjungan
dari anak dan cucunya. Mereka bermain dan bercengkrama bersama hingga sore
hari. Merekapun bermaksud untuk kembali pulang kerumah. Karena si nenek masih
rindu dan ingin bermain dengan cucunya, maka si nenek meminta agar si cucu
tinggal dan tidur bersamanya. Akhirnya karena si nenek mendesak dan si cucupun
mau, maka jadilah si cucu menginap di rumah nenek dan kedua orang tuanya
pun pulang.
Tengah malam, si cucu
terbangun dari tidurnya ingin buang air kecil. Lalu dia membangunkan neneknya. “Nek
bangun nek, aku mau nyanyi”. ( rupanya si cucu sudah terbiasa dengan orang
tuanya klo mau buang air bilang mau nyanyi). Si nenekpun bangun dan berkata:
“Cu, ini kan udah malam, besok aja nyanyinya ya”. Lalu merekapun tidur
lagi.
Tidak berapa lama, si cucupun terbangun
karena sudah gak tahan mau buang air kecil. “nek bangun nek, aku mau nyanyi”,
si cucu terus merengek kepada neneknya. Karena gak tahan dengan rengekan
cucunya maka si nenek berkata: “baiklah, kamu nyanyinya di teliga nenek saja
ya”. Kontan si cucupun mengencingi telinga neneknya. Dan nenekpun terpaksa
menahan marahnya. Rupanya orang tua si cucu lupa memberitahukan kepada si nenek
kalau si cucu mau buang air dia akan bilang mau nyanyi.
Demikianlah sebuah
anekdot yang berhubungan dengan hambatan dalam beromunikasi. Banyak hal yang
bisa menghambat untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Menurut Leonard R.S.
dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang
dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang
efektif